Masjid al-Khusaini Carita merupakan peninggalan sejarah yang berada di Kp. Pagedongan, Desa Sukajadi, Kecamatan Carita, Pandeglang-Banten. Masjid ini didirikan oleh Syekh Husain seorang murid dari Syekh Nawawi al-Bantani pada tahun 1889 tepat enam tahun setelah terjadinya ledakan Gunung Krakatau yang meluluh lantakkan daerah-daerah di pesisir pantai, Sebagai seorang ulama Syekh Husain memiliki keinginan untuk mendirikan sebuah masjid untuk memudahkan sarana ibadah masyarakat pada saat itu. Yang kemudian sebutan masjid ini dinisbatkan pada namanya yakni Masjid al-Khusaini.
Masjid Al-Khusaini menjadi salah satu masjid kuno yang terdapat di Kota Pandeglang, bangunannya yang berarsitektur tradisional, memadukan antara unsur budaya Hibdu-Budha dan Islam, sarat akan memori masa lalu, setiap unsur-unsur bangunanya mengandung makna simbol tertentu yang berhubungan dengan sejarah masa lalu Banten. Masjid yang dilintasi Kali Carita ini selain berfungsi sebagai sarana ibadah juga sebagai tempat berkumpul dan musyawarah salah satunya mengenai strategi dalam mengatur serangan terhadap kolonial.
Kini Masjid al-Khusaini menjadi salah satu ikon wisata sejarah dan religi di wilayah Pantai Carita yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah hingga manca negara yang ingin menyaksikan keindahan masjid kuno ini. Selain sebagai pemenuhan kebutuhan estetik wisatawan juga melakukan kegiatan ziarah ke makam Syekh Husain, yang letak makamnya berada di sisi bagian barat masjid. Cerita mengenai karomah Syekh Husain juga menarik orang-orang untuk bertafakur di masjid ini. Masjid yang masih kokoh hingga saat ini menjadi saksi bisu mengenai perjalanan kehidupan masyarakat pesisir Carita setelah Banten jatuh ke jeratan kolonialisme Belanda hingga hingga saat ini.
Reviews
There are no reviews yet.