Radikalisme dalam agama berawal dari pemahaman yang keliru mengenai ajaran keagamaan hingga memunculkan perilaku intoleran, eksklusif, dan fanatik yang pada gilirannya melahirkan tindakan kekerasan atas nama Tuhan. Radikalisme merupakan paham yang menuntut perubahan secara cepat dengan cara keras, dan seringkali melegitimasi kekerasan melalui dalih agama. Gejala ini dipengaruhi oleh faktor nasionalisme yang sempit, kondisi sosial-ekonomi yang timpang, ketidakadilan politik, hingga dorongan psikologis akibat rasa terpinggirkan. Dari sinilah muncul sikap revolusioner yang tidak hanya mengganggu stabilitas sosial, tetapi juga memecah persatuan masyarakat.




Ulasan
Belum ada ulasan.