Pada tahun 2050, diprediksi seorang anak yang lahir pada tahun 2000-an cenderung hidup di planet Bumi yang lebih hangat 0,8°C hingga 2,6°C, dengan permukaan laut lebih tinggi 5-32 cm dibandingkan pada 1990. Pernyataan ini merupakana hasil riset dari Panel PBB untuk ilmuwan perubahan iklim atau The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2013. Ini berarti Gen-Z, pada usia 50 tahun harus semakin sering menghadapi panas ekstrem dan bencana banjir. Riset ini merupakan peringatan dini bagi seluruh manusia terutama Gen-Z untuk mengubah perilaku agar bencana ini tidak menjadi kenyataan. Keputusan konsumen gen Z untuk mengkonsumsi produk dengan kemasan eco friendly merupakan kesadaran melestarikan lingkungan. Kesadaran ini merupakan kewajiban yang harus dimiliki oleh semua orang tidak ditentukan oleh usia, gender maupun profesi. Generasi Z yang diprediksi paling merasakan dampak perubahan iklim, sudah seharusnya memiliki kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan dan memiliki komitmen membeli produk kemasan eco friendly.
Buku ini merupakan hasil penelitian dengan fokus pada perilaku gen Z dalam membuat Keputusan membeli produk dengan kemasan yang ramah lingkungan. Pada bab 1 dan bab 2, penulis membahas tentang kemasan sebagai alat promosi produk dan kemasan yang ramah lingkungan. Kemasan eco friendly merupakan kemasan makanan masa depan yang kini mulai diperkenalkan kepada dunia karena memiliki banyak keunggulan. Kemasan ramah lingkungan dan tidak membahayakan ekosistem ini, merupakan pilihan tepat meggantikan kemasan plastik dan styrofoam. Kemasan eco friendly biasanya berbahan dasar kertas. Kemasan ini sangat aman dan mudah diaplikasikan ke dalam berbagai bentuk, salah satu produknya adalah Brown Paper atau Kraft Paper.
Pada bab berikutnya dibahas tentang kemasan yang mampu membentuk brand image perusahan, bagaimana gen Z membuat Keputusan terhadap kemasan eco friendly dan evaluasi terhadap kemasan. Pada bab ini dibahas mengenai Environmental Attitude dan Brand Image yang berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan generasi Z untuk membeli produk dengan kemasan eco friendly. Pentingnya penggunaan media sosial untuk menciptakan kesadaran dan menularkan perilaku menjaga lingkungan. Beberapa influencer terkenal baik tingkat dunia maupun influncer Indonesia memiliki peran besar menularkan perilaku positif ini. Kampanye environmental attitude melalui media sosial, juga dapat diwujudkan dengan mengubah pola hidup. Beberapa influencer menunjukkan gaya hidup ramah lingkungan melalui daur ulang sampah rumah, membawa tas sendiri ketika berbelanja, membawa tempat minum dan tempat makan sendiri, dan menghemat penggunaan air. Kampanye yang dilakukan influencer ini membawa perubahan di masyarakat terutama generasi-Z yang terlihat dari keputusan membeli produk kemasan eco friendly. Buku ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat luas tentang pentingnya menggunakan produk dengan kemasan ecofriendly.
Reviews
There are no reviews yet.